This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 24 April 2013

WISATA MAROS


CAGAR ALAM KARAENTA



Cagar Alam Karaenta adalah salah satu objek wisata yang terletak di kabupaten Maros.

Cagar Alam Karaenta merupakan kawasan hutan yang dilindungi karena selain berfungsi mempertahankan cadangan air bawah tanah juga menyimpan berbagai spesies flora dan fauna sebagai sumber daya hayati yang bermanfaat untuk kepentingan penelitian. Salah satu daya tarik kawasan ini karena memiliki goa yang panjangnya mencapai 2.200 m dan merupakan habitat ideal bagi kera jenis Macaca Maura. Spesies ini merupakan hewan yang dilindungi dan menjadi aset nasional mengingat populasi dan habitatnya yang sudah tergolong langka. Jenis kera ini sangat unik karena ia bersahabat dan dapat dipanggil kapanpun dengan bantuan Jagawana. Panorama alamnya yang indah dan kekayaan flora dan fauna serta letaknya yang strategis. 

Cagar Alam Karaenta yang terletak di Kecamatan Cenrana ini, semakin populer dan ramai dikunjungi wisatawan. Terdapat pula goa Salukang Kallang dan sungai yang indah membelah gunung sampai ke danau Toakala.

WISATA MAROS


LEANG - PANNINGE
Leang-panningE

Leang-panningE salah satu goa yang bisa dijadikan objek wisata di kota Maros.
leang-panningE merupakan goa yang selain memiliki stalaktit dan stalakmit juga akan memberikan kenyamanan tersendiri karena goa tersebut diameternya cukup luas dan lapang. Disekitar goa tersebut juga terdapat sumber air dan goa yang dihuni oleh kelelawar sehingga masyarakat setempat memberi julukan Leang PanningE yang berarti goa kelelawar.

WISATA MAROS


REATOA

 
reatoa
Reatoa merupakan objek wisata alam di maros.
Reatoa adalah satu-satunya dusun yang memiliki sumber air panas reatoayang selama ini dijadikan laboratorium alam, riset biologi dan ilmu pengetahuan oleh mahasiswa universitas di Makassar juga sebagai tempat rekreasi bagi masyarakat sekitar dan berjarak 15 km dari Kota Maros

Minggu, 21 April 2013

WISATA MAROS

PANTAI KURI
 
pantai kuri

Pantai Kuri adalah salah satu potensi objek wisata alam yang bernuansa pantai dengan pasir putih yang membentang sepanjang pesisir pantai.  Disekitarnya juga terdapat aktivitas nelayan yang sekaligus melengkapi kegiatan atraksi wisata pantai. Pada sore hari, lokasi ini dapat disaksikan terbenamnya matahari (Sunset) yang menambah nuansa objek, disamping ombak yang lebih tenang sehingga dapat melakukan mandi di pantai. Hamparan pasir pantai yang luas dan bersih dapat mendukung kegiatan wisata/rekreasi sambil berjemur.

WISATA MAROS

BONTO SOMBA


Bonto Somba merupakan salah satu desa yang terletak di kaki gunung dengan ketinggian 300 m dari permukaan laut yang berbatasan langsung dengan kawasan obyek wisata Malino Kabupaten Gowa. Sehingga, kondisi alam tropis yang sejuk dan subur menjanjikan harapan menghasilkan berbagai jenis holtikultura. Air terjun yang bergemuruh sepanjang tahun selain menambah keindahan panorama alam sekitarnya, juga dapat dijadikan  sarana olah raga arung jeram. Lokasi ini dapat ditempuh dengan jarak 25 km dari Kota Maros atau 40 km dari Kota Makassar.

WISATA MAROS

BULU' SIPONG

Bulu' Sipong merupakan salah satu  obyek wisata Alam yang terletak di Desa Bonto Somba Kecamatan Tompobulu dengan jarak tempuh dari Kota Maros 25 Km.

Bulu’ Sipong memiliki 5 buah goa yang kesemuanya menyimpan bukti peninggalan prasejarah yang mirip dengan Taman Prasejarah Leang-leang.Yang membedakannya adalah letak kawasan ini berdiri sendiri, sehingga masyarakat sekitar memberi julukan “BULU’ SIPONG” yang berarti gunung yang berdiri sendiri.

WISATA MAROS


GOA PATTUNUANG


Goa Pattunuang adalah salah satu obyek wisata yang terletak di Desa pattunuangSamangki Kecamatan Simbang Kabupaten Maros.

Obyek wisata alam Goa Pattunuang selain kaya akan stalaktit dan stalakmit yang menakjubkan, juga panorama alam sekitarnya sangat menawan dan indah. Berbagai spesies flora dan fauna yang tergolong langka dapat dijumpai ditambah dengan bentangan pegunungan yang curam dan bertebing menjadikan kawasan ini sangat ideal sebagai daerah tujuan wisata petualangan, panjat tebing dan pendidikan. Dalam kawasan ini terdapat pula batu besar yang berbentuk perahu yang menyimpan legenda yang menarik.


GUA PATTUNUANG
gua pattunuang
GUA PATTUNUANG
GUA PATTUNUANG

WISATA MAROS

                               WISATA MAROS

bantimurung
bantimurung

Obyek wisata Bantimurung adalah salah satu obyek wisata andalan kota Maros yang terletak di Kelurahan Kalabbirang Kecamatan Bantimurung dan terletak di lembah bukit kapur/karts yang curam dengan vegetasi tropis yang subur sehingga selain memiliki air terjun juga menjadi habitat yang ideal berbagai spesies kupu-kupu, burung dan serangga langka. Ditahun 1856 – 1857 seorang Naturalis Inggris yang terkemuka bernama “Alfred Rassel Wallase” menghabiskan sebagian hidupnya di kawasan ini untuk menikmati dan meneliti 150 spesieskupu-kupukupu-kupu yang terbilang langka dan tidak dijumpai di daerah lain seperti spesies Papillo Androcles.
Selain air terjun dan kupu-kupunya, terdapat pula dua buah goa dengan stalaktit dan stalakmitnya yang menakjubkan dan apabila kita berada dalam goa tersebut serasa di alam mimpi.

AIR TERJUN BANTIMURUNG
air terjun bantimurung
AIR TERJUN BANTIMURUNGbantimurung

LEJJA

LEJJA

LEJJA
permandian air panas lejja

Lejja merupakan objek wisata air panas yang terletak dikecamatan Marioriawa, sekira 30 kilometer jaraknya dari Watansoppeng, ibu kota Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan

Lejja  menyimpan obyek wisata yang tak kalah menariknya dengan obyek wisata lainnya di sekitar kota Makassar. Pemandian Alam Air Panas Lejja berada di kawasan hutan lindung berbukit dengan panorama yang indah di Desa Bulu, 44 km utara Kota Watansopeng yang merupakan ibukota Kabupaten Soppeng. Di tempat ini memiliki sumber air panas dengan suhu mencapai 60�C yang dipercaya bisa menyembuhkan gatal-gatal dan rematik. Pemandian ini merupakan obyek wisata andalan yang banyak dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

untuk mencapai tempat ini, harus melewati jalan-jalan yang berliku dan terjal, jika Anda ingin menikmati perjalanan, alangkah baiknya Anda menggunakan kendaraan bermotor, karena Anda dengan santai dapat menikmati alam sekitar, jika anda menggunakan kendaraan beroda empat, pastikan kendaraan anda remnya mantap, karena jalanan sangat terjal.

Lejja memiliki 5 kolam

Kolam 1: airnya sangat panas, harus berhati-hati jika berada di tempat ini karena telur yang dicelupkan di kolam ini bisa menjadi setengah matang.

Kolam 2: kolam dangkal dengan air suam-suam kuku yang bisa dipakai untuk anak-anak kecil atau bagi kamu yang tidak bisa berenang bisa juga memakai kolam ini.

Kolam 3: kolam dengan kedalaman sebatas leher dan air suam-suam kuku untuk orang dewasa. Ada pelampung yang disewakan jika kamu takut berenang di kolam ini.

Kolam 4: air di kolam ini sudah normal, tidak terlalu panas ataupun terlalu dingin dan kolam ini khusus orang dewasa saja.

Kolam 5: kolam yang berada di sebelah timur ini dilengkapi dengan papan loncatan.

 

Gunung Batur


GUNUNG BATUR

gunung batur
gunung batur
objek wisata Kintamani, Bali. Kintamani salah satu objek wisata di bali, yang memiliki udara pegunungan yang sejuk dengan panorama Gunung  dan Danau Batur yang indah. Yang paling pavorit di sini adalah desa Penelokan kecamatan Kintamani, desa ini terletak di tepi Gunung Batur adalah tempat yang paling indah untuk melihat pemandangan Gunung Batur dan danaunya.

Di sini terdapat Gunung berapi kecil, gunung ini masih aktif sampai letusan yang besar terjadi pada tahun 1917, dimana letusan tersebut telah mengambil ribuan nyawa dan menghancurkan ratusan rumah penduduk Desa Batur Tua yang berada di dasar kaldera Batur. Penduduk yang masih tersisa mengungsi ke Desa Batur, pura Ulun Danu yang berada di lembah ginung Batur, juga pindah ke Desa Batur yang sekarang, tapi sampai sekarang pura Ulun Danu batur yang ada di penolokan masih menjadi pusat kegiatan pemujaan penduduk setempat dan Bali.


Menempati bagian tengah pegunungan dan dataran tinggi pulau Bali, suhu udara di daerah Kintamani, Bangli ini cukup sejuk bahkan sangat dingin di malam hari untuk wilayah Kintamani. Pada musim-musim tertentu biasanya musim penghujan,  akan disertai turunnya kabut. Kintamani terletak di kabupaten Bangli. Bangliletaknya di tengah-tengah pulau Bali, salah satu kabupaten di Bali yang tidak  punya pesisir pantai, , berada pada ketinggian 400 meter di atas permukaan laut, menyebakan wilayah ini sangat sejuk, tumbuh-tumbuhan, tumbuh subur di sana.

Pesona alamnya yang indah yaitu pemandangan Danau Batur yang merupakan danau terbesar di Bali dan Gunung Batur salah satu Gunung berapi yang masih aktif, yang berdiri di tengah-tengah kaldera membuat daerah ini menjadi salah satu tujuan wisata paling favorit di Bali. Jarak yang ditempuh ke kawasan ini kira-kira 2 jam perjalanan dari Denpasar atau Karangasem ataupun  Lovina. J

Untuk bisa mengunjungi objek wisata ini, wisatawan bisa ikut paket full day Kintamani - Ubud Tour yang kami telah susun rute perjalanannya. Atau wisatawan bisa sewa mobil + supir + bbm menentukan sendiri rute objek wisata yang mau dipilih bisa juga setir sendiri kalau sudah tahu rute/ jalan ke objek wisata tersebut.


Selain wisata yang tumbuh karena keindahan gunung berapi, kaldera, dan air danau juga merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat. Jika anda pergi di sepanjang jalan sempit menuju kaldera, anda akan bertemu truk penuh dengan pasir hitam yang berasal dari kaldera. Mereka adalah penambangan pasir hitam untuk dijual di kota atau bahkan menjualnya ke pulau lain. Air danau adalah sumber utama untuk irigasi untuk pertanian di tepi danau dan juga di desa-desa di dekatnya. Pada dasarnya tanah yang di daerah ini kering, tetapi tanahnya subur karena mengandung beberapa mineral yang datang dari gunung berapi. Jadi jika anda berjalan-jalan di tepi danau, anda dapat melihat kubis hijau tumbuh dan jenis sayuran lainnya. Juga danau adalah rumah untuk beberapa jenis ikan air tawar, sehingga nelayan banyak yang membuat pembenihan ikan di danau untuk menciptakan lingkungan yang layak bagi ikan agar dapat tumbuh sehat. Kemudian ikan-ikan ini disajikan di restoran di sekitar daerah tersebut atau digunakan untuk konsumsi sendiri oleh nelayan-nelayan tersebut.
Rasakan nafas gunung dengan menjadi bagian dari pemandangan yang indah di Gunung Batur.

Jumat, 12 April 2013

HUTAN PINUS MALINO

HUTAN PINUS MALINO

Sebagian orang yang jenuh dengan hiruk pikuk kota, memiliki jawaban yang sama ketika ditanya hendak pergi ke mana menikmati liburan akhir pekan?  Mereka menginginkan pergi ke tempat yang tenang, sejuk dan alami. Mereka yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya, maka pilihan tersebut akan jatuh ke kawasan Puncak Bogor dan sekitarnya. Sedangkan bagi warga di Makassar dan sekitarnya, maka kawasan Wisata Alam Malino akan menjadi pilihan terbaiknya. Kawasan ini merupakan wahana dari beberapa objek wisata alam di sekitar Kota Malino yang dikelilingi hutan Taman Wisata Alam Malino.

Malino berada 90 km di sebelah timur kota Makassar. Jalanannya beraspal halus, berliku dan mendaki  menyusuri kaki Gunung Bawakaraeng di kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa. Dilihat dari udara akan tampak aliran Sungai Jeneberang yang mengalir dari Gunung Bawakaraeng menuju Makassar.  Tampak pula aliran sungai yang melebar menjadi seperti genangan air yang luas. Itu tidak lain adalah Bendungan Bili-bili. Bendungan ini tampak bersebelahan  jalanan berliku yang tadi dilewati.  Rute perjalanan hanya ada satu poros jalan yaitu dari Makassar menuju ke Malino hingga ke arah Sinjai.

Perjalanan selama dua jam dihiasi dengan perbukitan yang tegak menjulang di kiri jalan dan lembah melandai di kanan jalan. Semakin dekat dengan Malino, semakin tajam tikungan yang dilalui Hingga akhirnya, hawa dingin nan sejuk mulai menerpa, ketika kumpulan tegakan pinus (Pinus merkusii) di ketinggian 1.000 meter di-atas-permukaan-laut menyambut kedatangan di Malino. Sejarah mencatat bahwa kesejukan alam Malino ini merupakan magnet yang memikat untuk dikunjungi. Jauh di masa kerajaan Gowa, kawasan Malino telah menjadi tempat peristirahatan para raja dan keluarganya. Di tahun 1927, Gubernur Caron di masa penjajahan Belanda, membangun pesanggrahan di Malino sebagai tempat peristirahatan bagi para petingginya. Tahun 1946 di Malino diselenggarakan konferensi Negara Indonesia Timur yang menggagas kehendak untuk memisahkan diri  dari Republik Indonesia. Dan di tahun 2001 digelar Perjanjian Perdamaian Malino I dan II untuk melerai pertikaian di Poso, Sulawesi Tengah dan untuk di Ambon, Maluku.

Memasuki kota Malino yang juga merupakan ibukota Kecamatan Tinggimoncong, sederet villa dan toko kecil menghiasi jalanan. Jalan poros Makassar-Malino-Sinjai ini membelah kota Malino dan Hutan pinus TWA Malino, sehingga aksesilibitas lokasi menjadi sangat mudah. Sajian utama wisata alam di TWA Malino seluas ± 3.500 ha adalah menikmati kesejukan alami hutan pinus yang berada 2 km di luar Kota Malino. Objek wisata alamnya tersebar di beberapa titik lokasi namun berpusat di dekat pondok kerja BBKSDA Sulawesi Selatan, yang kini dimanfaatkan Pemda Gowa untuk menambah retribusi daerah.

Deretan belasan kios dan warung minum akan memudahkan pengunjung ketika turun dari kendaraan dan ingin duduk-duduk bersantai. Warga setempat menyediakan sewa tikar bila ingin duduk melantai, menikmati kesejukan alam tepat di bawah pepohonan pinus. Cukup lima ribu rupiah untuk sepuasnya. Tawaran wisata berkuda menggoda untuk dicoba. Rute yang ditawarkan berupa satu kali berkendara kuda mengelilingi setengah hektar hutan pinus dengan ongkos sepuluh ribu rupiah. Bila masih penasaran dalam menunggang kuda, maka cukup dengan lima puluh ribu rupiah, kuda dapat disewa selama satu jam. Lumayan, hitung-hitung belajar naik kuda sambil berwisata.

Pemerintah Daerah setempat memperkaya pengembangan wisata alam di Malino, dengan menambahkan beberapa objek wisata di sekitar batas hutan TWA Malino. Di Kota Malino, terdapat Permandian Lembah Biru yang bersambung ke Air terjun Tangga Seribu Sungai Bulan. Dinamakan demikian karena jumlah tangga menurun menuju air terjun yang begitu banyak. Namun itu terbayar lunas setelah menyaksikan tinggi dan derasnya curahan air terjun. Hanya saja ketika pulang, maka perjalanan akan menjadi mendaki dan membuat kaki terasa seperti mendaki tangga gedung bertingkat enam lantai.

Empat kilometer sebelah tenggara kota Malino di daerah Bulutana di luar TWA Malino, dapat dinikmati Air Terjun Takapala. Takapala diartikan sebagai ta=tidak, kapala’=tebal. Maksudnya air terjun ini tidak deras atau tidak berbahaya untuk dikunjungi wisatawan. Objek-objek wisata air terjun selalu menarik untuk dikunjungi, meski hanya duduk terdiam, menikmati perpaduan sensasi gemuruh suaranya dan melihat butiran kabut air yang berjatuhan.  Dan akan makin menyegarkan bila berani berbasah-basah.

Empat kilometer sebelah utara dari kota Malino, di daerah Pattapang kelurahan Bulutana  di luar perbatasan TWA Malino, terbentang 130 ha kebun teh milik PT. Nittoh Malino Teh (NMT). Hamparan kebun teh menawarkan suasana hijau sejuk bagi indera penglihatan dan segelas teh hangat untuk mengusir hawa dingin yang makin menggigit. Kebun teh ini dibangun pada tahun 1979 dengan nama PT. Nittoh Teh dan dikelola oleh PT. Dharma Incar Corp. Pada tahun 1987, perusahaan teh ini beralih ke investor dari Jepang yang kemudian berganti namanya menjadi PT. NMT. Tanpa terhalang pepohonan, di kejauhan tampak menjulang puncak Gunung Bawakaraeng.

Gunung Bawakaraeng merupakan darah tangkapan air untuk Kabupaten Gowa, Makassar dan Sinjai. Puncak gunungnya berada di ketinggian 2.830 m dpl. Gunung ini termasuk ke dalam wilayah kawasan Hutan Lindung Lompobatang-Bawakaraeng dan sebagian hutan TWA Malino.  Keanekaragaman hayati banyak bertebaran di sini seperti burung nuri (Trichaglossus flavoridis), kera hitam (Macaca maura), biawak (Varanus salvator), jalak kerbau (Acridatheres sp), raja udang (Halcyon sp), dan burung gelatik (Padda ryzofora). Selain flora dominan yaitu pohon pinus (Pinus merkusi) terdapat pula jenis flora lain seperti ekaliptus (Eucalyptus sp), akasia (Acasia auriculiformis) jabon (Anthocepthalus cadamba), beringin (Ficus benjamina), edelweis (Edelwesy sp), rotan (Calamus sp) dan kenanga (Cananga ordorata). Menurut mitos, Gunung Bawakaraeng berarti Gunung Mulut Tuhan (bawa=mulut dan karaeng=Tuhan), yang berawal dari kepercayaan sebagian kecil masyarakat di kabupaten Gowa. Mereka percaya bahwa jika pada bulan Dzulhijjah (kalender Qomariah) mereka mampu mendaki Gunung bawakaraeng hingga tiba di puncak, maka akan dianggap sama dengan telah menunaikan perjalanan haji ke Mekkah. Di komunitas mereka dikenal dengan istilah Haji Bawakaraeng.

Di pinggir kota Malino, di Jalan Pendidikan di antara deretan pepohonan pinus TWA Malino, terbuka areal seluas satu hektar. Di areal ini biasa digunakan oleh Parabus Malino Adventure Tour and Outbond untuk menyelenggarakan kegiatan outbond. Umumnya pesertanya berasal dari kalangan karyawan perusahaan dalam rangka membangun semangat kerja atau pun kepemimpinan yang dikemas dalam bentuk permainan tematik yang lucu dan menantang. Dan terbuka pula untuk kalangan lainnya dengan sistem pemesanan dalam rombongan wisata.

Kalau Bandung terkenal dengan julukan “Kota kembang”, maka Malino dapat disebut sebagai “Kota Bunga di Sulawesi Selatan”. Julukan ini muncul karena banyak species bunga yang tumbuh di Malino. Hasil penelitian Gerard Van Went Gerard (2007) dari lembaga penelitian asal Belanda pada “Programme Uitzending Managers” (PUM), menyatakan bahwa sekitar 60% bunga yang tumbuh di Belanda juga terdapat di kawasan Malino dan sekitarnya. Bunga yang terkenal di antaranya adalah anggrek dan eidelwis yang banyak dijajakan pedagang kaki lima di Malino.

Di daerah Kanreapia, sekitar 8 km ke arah timur kota Malino, kebun-kebun hortikultura milik warga setempat berjajar rapi jalur-jalur tanaman wortel, tomat, kentang, kubis, vetsai, bawang dan sebagainya. Sebagai oleh-oleh bagi dapur sehat, sayur mayur ini dapat dibeli di pasar kota Malino dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan di Makassar.

Perubahan nuansa lingkungan yang drastis dari hiruk pikuk kota ke kesejukan yang menenangkan, dari kota pantai yang panas ke pegunungan yang dingin yang berkabut, dipercaya mampu memberikan variasi dalam rutinitas kehidupan, menyegarkan kembali suasana hati. Seeing is believing. Dan ketika makin banyak orang yang menyukainya, maka membebaskan diri sejenak ke alam bebas telah menjadi momentum kecil yang selalu dinantikan.

GUNUNG KAWI

GUNUNG KAWI


GUNUNG KIWI

Gunung Kawi adalah sebuah gunung berapi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia, dekat dengan Gunung Butak. Tidak ada catatan sejarah mengenai letusan gunung berapi ini.[1]

Gunung Kawi, terletak di sebelah barat kota Malang merupakan obyek wisata yang perlu untuk dikunjungi bila kita berada di Jawa Timur karena keunikannya, obyek wisata ini lebih tepat dijuluki sebagai "kota di pegunungan". Di sini kita tidak akan menemukan suasana gunung yang sepi, tapi justru kita akan disuguhi sebuah pemandangan mirip di negeri tiongkok zaman dulu.

Di sepanjang jalan kita akan menemui bangunan bangunan dengan arsitektur khas Tiongkok, dimana terdapat sebuah kuil/klenteng tempat untuk bersembahyang atau melakukan ritual khas Kong Hu Cu. Biasanya orang-orang Tionghoa mengunjungi tempat ini pada hari-hari tertentu untuk melakukan ritual keagamaan seperti memohon keselamatan , giam si , ci suak dsb namun tak jarang pula yang hanya sekedar berpelesir untuk melepas lelah. Di sepanjang jalan juga banyak terdapat penginapan baik itu hotel, losmen, atau bahkan rumah penduduk dapat juga disewa untuk dijadikan tempat menginap.

Ada banyak hal unik yang berhubungan dengan kepercayaan yang dapat kita temukan di gunung Kawi, Salah satu diantaranya adalah sebuah pohon yang konon dipercaya bila kita kejatuhan buahnya, maka kita akan mendapat rejeki. Pada malam-malam tertentu akan banyak sekali orang yang duduk di bawah pohon ini. Selain pohon, terdapat juga makam Mbah Djoego, seorang pertapa pembantu Pangeran Diponegoro, yang juga sangat dijaga oleh penduduk setempat.

GUNUNG KIWI

MALINO

 MALINO


MALINO KOTA BUNGA
MALINO

Malino Kota Bunga, Sulawesi Selatan. Berada di ketinggian 1.500 meter dari permukaan laut, hawanya pasti sejuk dan diselimuti kabut. Malino merupakan lereng sebelah barat Gunung Bawakaraeng, tepatnya di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang memiliki banyak keistimewaan seperti bunga-bunga, hutan pinus, air terjun, sayur segar, markisa, dan buah naga. Tempat paling enak untuk objek berwisata.

Malino di sebelah tenggara Kota Makassar berjarak tempuh 90 kilometer. Kita bisa menggunakan motor ataupun mobil menelusuri jalur berkelok-kelok dan menanjak selama 2-3 jam. Sepanjang jalan, kita bisa menikmati keindahan alamnya, mulai dari Bendungan Bili-bili yang sangat luas mengalirkan air ke jutaan hektar sawah dan kebun, lembah, dan lapisan bukit hijau terhampar di depan mata. Semakin jauh kita berkendara, semakin terasa dinginnya hawa pegunungan menembus hidung, tenggorokan, hingga ke dada.

hutan pinus
hutan pinus
Sebelum tiba di Malino, kita terlebih dahulu menemukan hutan pinus dengan bunyi fauna seperti kicau burung nuri, burung jalak, burung gelatik, dan kera hitam berloncatan menyambut orang yang datang. Setibanya di Malino, kita melihat banyaknya bunga dengan corak warna berbeda-beda menghiasi indahnya alam. Terhampar, pohon pinus, bunga akasia, jabon, beringin, ekaliptus, edelweis, turi, kenanga, dan beberapa jenis perdu.

Bukan hanya itu, kita juga bisa menemukan banyak objek wisata seperti air terjun Takapala, air terjun Lembanna atau yang lebih dikenal dengan air terjun seribu tangga, juga permandian Lembah Biru yang airnya sangat sejuk. Pengunjung bisa menyewa kuda untuk ditunggangi menuju tempat wisata yang ingin dikunjungi. Jika kita lebih jauh lagi, di daerah yang lebih tinggi, terlihat tanaman sayur-mayur yang hijau.

Petani di Malino menanam kol, vetsai, bawang prei, kentang, tomat, dan stroberi. Semua bisa dinikmati dengan harga setempat. Sementara itu di daerah Pattapang, ada hamparan hijau kebun teh. Pokoknya asyik deh.

Ada satu yang istimewa di Malino, yaitu perkebunan markisa. Rasa markisa Malino sungguh khas, paduan antara manis dan masam yang pas. Di pasar, pengunjung bisa menikmati langsung buah markisa yang ranum atau membeli hasil olahan penduduk setempat berupa sirup dan selai.

Jika ingin bermalam dan menikmati keindahan Malino selama beberapa hari, terdapat fasilitas penginapan. Ada vila, penginapan, dan hotel yang lengkap dengan restoran serta fasilitas olahraga dan hiburan. Sepulang dari berwisata, kita bisa memboyong oleh-oleh khas daerah ini, seperti buah Markisa, dodol ketan, Tenteng Malino, apel, wajik, dan stroberi.

Malino juga terkenal sebagai tempat wisata sejak zaman penjajahan Belanda dan Jepang. Terdapat lubang-lubang penghadangan (bunker) yang merupakan peninggalan penjajah Jepang, dan kini banyak dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Setelah Gubernur Jenderal Caron pada tahun 1927 memerintah di "Celebes en Onderhoorigheden", ia telah menjadikan Malino pada tahun 1927 sebagai tempat peristirahatan.

Sebelum memasuki Kota Malino, terdapat sebuah tembok prasasti di pinggir jalan dengan tulisan: "MALINO 1927". Tulisan tersebut cukup jelas dan seketika itu pula dapat dibaca setiap orang yang melintas di daerah itu. Namun, prasasti ini dijahili oleh tangan-tangan vandalis.

MALINO
MALINO

Malino 1927 bukan berarti Malino baru dikuasai Belanda pada tahun itu. Jauh sebelumnya, Belanda sudah berkuasa di wilayah Kerajaan Gowa, terutama pasca-Perjanjian Bungaya pada 18 November 1667. Di sini juga pernah diadakan Konferensi Malino yang dilaksanakan pada 15-25 Juli 1946, diprakarsai oleh Gubernur Jenderal Dr HJ van Mook, untuk membicarakan dan menggagas pendirian Negara Indonesia Timur (NIT). Juga pernah dilaksanakan, perjanjian perdamaian Malino I dan Malino 2 yang diprakarsai oleh HM Jusuf Kalla.